Direct shear test adalah uji laboratorium yang digunakan untuk menentukan kekuatan geser suatu material, biasanya tanah atau bahan geoteknik lainnya. Uji ini mengukur parameter geser material seperti kohesi (c) dan sudut gesek dalam (φ). Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja direct shear test:
![]() |
| JUAL DIRECT SHEAR TEST MANUAL |
![]() |
| JUAL DIRECT SHEAR ELECTRIC |
Komponen Utama Alat Uji Geser Langsung
1.Shear Box: Kotak yang terdiri dari dua bagian yang dapat digeser relatif satu sama lain. Tanah atau sampel bahan ditempatkan di dalam kotak ini.
2.Loading Frame: Struktur yang memberikan beban vertikal ke atas sampel.
3.Horizontal Load System: Sistem yang memberikan beban geser atau horizontal ke kotak geser.
4.Measurement Devices: Alat ukur untuk mencatat deformasi vertikal dan horizontal serta gaya yang diterapkan (biasanya dial gauge atau LVDT).
Proses Uji Geser Langsung
1. Persiapan Sampel
-Pengambilan Sampel: Ambil sampel tanah atau material lainnya sesuai dengan prosedur standar.
-Pemasangan Sampel: Letakkan sampel di dalam shear box. Biasanya, bagian bawah shear box dipasang terlebih dahulu, diikuti oleh bagian atas.
-Pengompakan: Jika diperlukan, sampel tanah dapat dikompaksi untuk mencapai densitas tertentu.
2. Pemberian Beban Normal
-Aplikasi Beban Vertikal: Berikan beban vertikal yang sesuai ke atas sampel melalui loading frame. Beban ini biasanya diterapkan melalui plat distribusi beban yang merata.
-Stabilisasi: Biarkan sampel mencapai kondisi stabil di bawah beban normal sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
3. Aplikasi Beban Geser
-Geser Horizontal: Terapkan beban horizontal secara perlahan ke bagian atas shear box untuk menggeser bagian atas relatif terhadap bagian bawah.
-Pengukuran Deformasi: Selama pengujian, catat deformasi horizontal dan vertikal menggunakan alat ukur.
-Perekaman Data: Catat gaya geser yang diterapkan serta deformasi yang terjadi.
4. Penghentian Uji
-Kondisi Kritis: Lanjutkan aplikasi beban geser hingga sampel mencapai kegagalan atau kondisi kritis (biasanya ditandai dengan puncak gaya geser diikuti oleh penurunan).
-Penghentian Uji: Setelah kondisi kritis tercapai, hentikan pengujian dan catat data akhir.
Analisis Data
-Grafik Tegangan vs. Deformasi: Buat grafik antara gaya geser (shear force) dan deformasi horizontal untuk setiap beban normal yang diterapkan.
-Kurva Mohr-Coulomb: Plot tegangan geser maksimum versus tegangan normal untuk menentukan parameter geser (kohesi c dan sudut gesek dalam φ).
-Kekuatan Geser: Gunakan data ini untuk menghitung parameter kekuatan geser material sesuai dengan kriteria Mohr-Coulomb.
Prinsip Kerja
-Tegangan Normal (σ): Beban vertikal yang diterapkan menghasilkan tegangan normal pada sampel.
-Tegangan Geser (Ï„): Beban horizontal yang diterapkan menghasilkan tegangan geser pada bidang geser dalam sampel.
-Deformasi dan Kegagalan: Pengujian berlanjut sampai terjadi kegagalan geser pada sampel, yang biasanya ditandai dengan pergeseran maksimum diikuti oleh penurunan gaya geser.
Keuntungan dan Keterbatasan
Keuntungan
-Kesederhanaan: Alat uji geser langsung sederhana dan mudah dioperasikan.
-Data Langsung: Memberikan data langsung mengenai kekuatan geser material.
Keterbatasan
-Distribusi Tegangan Tidak Merata: Tegangan tidak selalu terdistribusi secara merata di sepanjang bidang geser.
-Kondisi Drainase: Sulit untuk mengontrol kondisi drainase selama pengujian, yang dapat mempengaruhi hasil untuk tanah berbutir halus.
Dengan mengikuti prosedur yang tepat dan memastikan bahwa semua peralatan terkalibrasi dengan benar, direct shear test dapat memberikan informasi penting mengenai sifat geser material, yang sangat penting dalam desain dan analisis geoteknik.

